Wednesday, October 17, 2012

Teguran Allah...


Yang nampak terkadang berbeda dengan yang dirasakan. Karena seringkali bibir tersenyum padahal hati menangis. Atau sebaliknya air mata menetes tetapi sedang bahagia mengharu-biru.
Hal itu bukanlah sebuah kemunafikan, tapi kepandaian menutupi perasaan. Pasti semua memiliki maksud tertentu. Barangkali tak ingin orang mengetahui kedukaan, atau menahan agar tidak hanyut dengan kebahagiaan.

Namun sayang tidak semua orang mampu menutupi perasaan, bahkan saat ditegur Allah kebanyakan orang malah menyalahkan orang lain, bahkan menyalahkan Allah. Menganggap Allah tidak menyayanginya, dengan memberikan ujian dan cobaan bertubi-tubi. Padahal sesungguhnya jika kita sabar terhadap segala macam ujian dan cobaan kepada kita, niscaya Allah akan menaikkan derajat kita.

Bermacam ujian yang diberikan kepada seseorang. Bisa saja dibohongi, nasihat tidak digubris, kehilangan uang, dengan berbagai cara; kecurian, kebakaran, atau dipinjam orang dan tak kunjung dikembalikan. Mungkin juga mengalami musibah kecelakaan, dari luka ringan sampai luka parah, hilangnya salah satu organ tubuh, bahkan sampai maut merenggut.


Saat Allah menegur kita semoga kita bisa melakukan muhasabah, instrospeksi. Barangkali kita lupa menyukuri segala karunia-Nya. Lalai akan nikmat yang telah dianugerahkan kepada kita.

No comments:

Post a Comment