Tuesday, December 27, 2016

Om Telolet Om; Bahagia Itu Sederhana

Sungguh fenomena yang luar biasa, dan sepertinya hanya terjadi di Indonesia. Om, telolet, Om adalah sapaan untuk sopir bus agar membunyikan klakson yang disetting khusus dengan bunyi khas. Entah bagaimana awalnya, tahu-tahu istilah itu menjadi viral di media sosial. Demam yang tidak saja melanda anak-anak, namun semua usia, remaja bahkan orang tua, terutama ibu-ibu sangat terhibur dengan bunyi klakson bus ini.
Sapaan yang semula hanya permintaan membunyikan klakson berkembang menjadi narsis bersama bus yang membunyikan klakson itu, merekam bunyi, sampai kontes telolet. Sungguh hiburan yang murah meriah. Semua terhibur, semua bahagia.
Sekarang banyak versi cerita muncul tentang asal muasal istilah Om, Telolet, Om. Ada yang mengatakan dari Jepara kemudian menyebar ke seluruh Indonesia. Ada yang mengatakan itu bunyi klakson bus di Timur Tengah (Arab) karena onta tak akan menyingkir jika diklakson dengan klakson biasa. Ada lagi versi guyonan ala Mukidi.
Selanjutnya muncul meme dengan istilah lain tapi terinspirasi dari istilah Om Telolet Om, yaitu Om Sholawat Om, Om Jumatan Om, Om Telat Om, Om Teloanget Om, dll.
Para aktivis pasti juga menerima artikel larangan ikut-ikutan Om Telolet Om yang katanya adalah propaganda Yahudi. Serem banget. Baguslah untuk peringatan agar kita tidak lalai dengan kegiatan minta bunyi klakson. Jangan sampai karena asyik menunggu telolet sampai kita mengabaikan kewajiban kita sebagai pribadi, sebagai hamba, dan makhluk sosial.
Para Busmania penggemar telolet, jaga keselamatan diri, jangan sampai kita mencari hiburan malah mendapatkan musibah bahkan menemui ajal, karena terlalu ke tengah jalan. Naudzubillahi min dzalik.
Om Sopir terima kasih sudah menghibur kami. tetap bunyikan klakson seperlunya jangan sampai mengganggu ketertiban lingkungan.
Salam Om Telolet Om.

No comments:

Post a Comment