Monday, February 20, 2012

Sehari Bersama Pak Imam Robandi


Alhamdulillah, pagi ini bisa ngobrol dengan Pak Imam Robandi, Majelis Pendidikan Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang juga dosen ITS. Prof. Dr. Ir. Imam Robandi, M. Eng. adalah sosok yang sangat inspiratif. Sosok low prifile, yang tak kenal lelah membangunkan sekolah-sekolah Muhammadiyah yang 'tertidur'. Tak lelah untuk terus menggetarkan denyut nadi sekolah Muhammadiyah di seluruh penjuru tanah air. Seorang 'tukang' elektro yang produktif menulis, membuat saya 'malu' menjadi guru bahasa. Bagaimana mungkin siswa-siswaku akan melahirkan karya tulis, kalau saya sebagai gurunya belum menulis? Sebuah tamparan halus bagiku. Semoga sarana ini bisa saya pakai untuk melatih diri.

Berawal dari Hotel Ibis, setelah check out, langsung sarapan di Soto Boyolali. Hal apapun bisa menjadi topik pembicaraan yang asyik. Bersama suamiku tercinta dan Pak Utomo, perjalanan pun berlanjut menuju SMA Muhammadiyah 2 Boja. Pak Imam sangat respek dengan pemandangan sepanjang perjalanan. Beliau sering terkagum-kagum dengan keindahan alam yang dilihat, sekaligus prihatin dengan keadaan yang serba tidak teratur.

Saat melewati SMK Muhammadiyah 2 Boja, beliau langsung berkomentar, "Wah, sekolah yang sangat cinta alam, sampai rumput (pakis-pakisan) yang tumbuh liar di atas genting pun dipelihara," Hahaha... ada-ada saja, Bapak yang satu ini. Kami jadi malu... pelajaran berharga yang dapat kupetik lagi, kebersihan, keindahan lingkungan, harus dijaga.

Pak Imam tidak hanya suka mengritik, tapi juga tak pelit memberi pujian. Pohon bambu yang menurutku biasa saja, menurut beliau sepertinya terlihat sangat indah. Tapi kalau dirawat, diatur, agar tidak mengganggu, menghalangi jalan. Dan ternyata memang bagus juga, kok. Itu apresiasi beliau di Pesantren Darul Arqom Patean.
Saya yang mencoba memberanikan diri menuliskan nama beliau di kertas 'prasasti' tokoh, juga sempat mendapatkan apresiasi, terima kasih, Pak, semoga saya tidak takabur.

Dari Patean Pak Imam harus melanjutkan perjalanan dakwahnya ke Tegal, kami pun berpisah. Selamat jalan, Pak, semoga lancar dan selamat sampai tujuan serta dapat berkumpul lagi dengan keluarga tercinta. Teriring doa dari kami, semoga Allah selalu melindungi Bapak.

2 comments: